BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Jumat, 04 Maret 2011

TAHUKAH ANDA ?

Ya, mungkin judul di atas membuat anda segera, atau mungkin perlahan, mengarahkan kedua bola mata anda untuk membaca sederet tulisan dibawahnya (semoga).
Anda tentu mengenal mie instan. Makanan cepat saji yang nikmat dengan beragam rasa yang menggiurkan lidah hingga anda mengoleksinya dalam lemari sembako anda. Namun, tahukah anda ?
Saat ini, makan mie instan merupakan solusi yang juga instan bagi mereka yang mempunyai waktu yang sangat terbatas namun harus mengisi perut mereka. Zaman sekarang, semua orang ingin segalanya serba instan, yang akhirnya berimbas pada asupan makanan yang menjadi serba instan pula. Akan tetapi, dibalik kemudahan tersebut, seperti semua yang serba instan, terselip dilema yang mungkin mencengangkan para ‘pengoleksi mie instan’.
Kebanyakan orang zaman sekarang, seolah tak peduli dengan dampak negatif dari hidup serba instan. Entah karena mereka tidak tahu, atau tidak mau tahu. Penyakit – penyakit baru yang muncul saat ini, ternyata akibat dari makanan yang serba instan. Penyakit – penyakit ini muncul dari komposisi makanan instan yang banyak mengandung zat – zat kimia ‘pembunuh’ tubuh. Contoh sederhana, pada mie instan. Di dalamnya, terdapat semacam zat lilin yang membuat mie instan menjadi kering dan tetap keras. Apabila kita memasak mie instan, khususnya jenis mie yang berkuah, dan langsung menggunakan air rebusan mie tersebut, sama halnya kita memakan zat lilin itu.
Sekarang, bayangkan dampaknya terhadap tubuh kita.
Selain itu, makan mie instan bukanlah jalan keluar yang tepat untuk merasa kenyang dalam jangka waktu yang lama. Karena tetap mudah merasa lapar walaupun sudah makan. Terlalu sering menyantap mie instan juga rentan terkena penyakit seperti, thypus, malaria, dan kanker tenggorokan. Umumnya, semua penyakit ini disebabkan karena kandungan lilin di dalam mie instan.
Para dokter juga menyarankan agar tidak terlalu sering mengkonsumsi makanan instan karena sangat tidak baik untuk kesehatan.
Masih tertarik ‘mengoleksi mie instan’? Pikirkan lagi .

0 komentar: